TUGAS
1 (PENULISAN ILMIAH)
Sumber:
PROSES
EXTRUSI PADA PEMBUATAN PIPA PVC JENIS AW
ATAS NAMA :
JUMADDIN (29410140)
TAHUN PI :
2013-12-10
NAMA. UNIV :
UNIVERSITAS GUNADARMA
Nama
Blogger:
Fendiapriliyana.blospot.co.id
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Proses extrusi
Proses
extrusi adalah suatu proses penekanan material yang telah cair, di mana proses
penekanannya menggunakan suatu tekanan konstan kemudian material di dorong oleh
screw menuju alat pembentuk berupa
cetakan yang berasal dari logam atau bisa disebut dengan (dies)
Gambar
2.1 Gambar
alur proses extrusi
Proses
extrusi sangat sesuai dengan material thermoplastic seperti PVC (polyvinyl
chloride) yang merupakan bahan dasar pipa, karena dengan pemanasan, material
ini akan menjadi lunak. Dan sebaliknya akan mengeras lagi bila di dinginkan,
sehingga memungkinkan untuk untuk mendaur ulang pvc sesuai dengan kebutuhan.
Proses extrusi menggunakan mesin extruder di mana material dimasukan lewat
hoper untuk dipanas kan di barel, untuk temperatur pemanasan harus kita
perhitungkan sesuai dengan karakteristik mesin yang ada karena temperatur
terlalu rendah maka proses pencampuran material kurang sempurna danjika temperatur terlalu tinggi
maka visual dalam pipa kurang bagus, panas yang di berikan pada material
biasanya sekitar 190 °, kemudian material yang telah dipanaskan dan telah
mencair di dorong oleh screw menuju dies tempat pembentukanpembentukan pipa
sesuai dengan ukuran dan ketebalan yang diinginkan. Dimana untuk ukuran pipa
tergantung dari outer cone yang terpasang pada dies sedangkan untuk
ketebalantergantung dari gap (jarak) antara inner dan outer cone. Jadi sebelum
inner dan outer kita seting pada dies maka harus kita ukur dengan teliti dengan
mengunakan alat ukur yang ada. Pada umumnya mesin extruder terdiri dari:
1. Hooper
2. Screw
3. Barrel
4. Die
Tahap pra extrusi biasanya melibatkan dua langkah
utama yaitu:
1. Pencampuran
(Blending)
Pencampuran dari berbagai komponen bahan yang akan
diextrusi sesuai dengan formulasi yang
telah ditentukan merupakan salah satu syarat penting dalam proses extrusi.
Selain harus memperhatikan ukuran bahan yang akan dicampur, cara mencampur
komponen yang benar juga penting untuk di ketahui .
2. Penambahan
air (Moisturizing)
Jumlah penambahan kandungan air pada tahap
pencampuran bahan extrusi ini biasanya berkisar diantara 4% hingga 8% hal ini
tentu saja bergantung pada banyak faktor, tekstur produk akhir yang diinginkan,
dsb. Cara penambahan kandungan air ini harus menjamin penyebaran kelembaban
yang merata pada campuran adonan bahan mentah. Ketidakseragaman penyebaran air
pada bahan akan mengakibatkanpada kondisi extrusi yang sukar di prediksi,
akibatnya produk extrusi yang di hasilkan menjadi tidak konsisten.
2.1.1 Hopper
Semua extruder pasti mempunyai
masukan untuk bahan/biji pallet materual thermoplastic yang melalui lubang yang
nantinya mengalir dalam dinding extruder, hopper biasanya terbuat dari lembaran
baja atau stainless steel yang berbentuk untuk menampung sejumlah bahan pallet
plastic untuk stock beberapa jam pemerosesan. Hopper ada yang disediakan
pemanas awal jika diperlukan proses pallet yang memerlukan pemanasan awal
sebelum palet memasuki extruder
Gambar
2.2
Hopper
2.1.2 Screw
Screw
adalah jantung dari extruder, screw mengalirkan material yang telah meleleh
menuju cetakan (dies) setelah mengalami proses pencampuran dan homogenisasi.
Screw
terbagi beberapa jenis yaitu:
Gambar 2.3
single screw extruder
2. Counter-rotating
twin extruder
Gambar 2.4
Counter-rotating twin screw extruder
3. Co-rotating
twin screw extruder
Gambar 2.5
co-rotating twin extruder
Penggunaan jenis screw tergantung dari material yang
digunakan, untuk proses extrusi pada material PVC mesin extruder menggunakan screw
jenis counter-rotating twin extruder
Gambar 2.6
Extruder menggunakan counter-rotating twin extruder
Alasan penggunaan screw jenis counter-rotating twin
extruder pada material PVC yaitu:
1. Memakan
paksa bubuk
2. Output
tinggi pada kecepatan rendah screw
3. Tekanan
kapasitas tinggi dari screw
4. Laju
geser mencair rendah
Berikut gambar tabel keunggulan penggunaan screw
jenis counter rotating untuk material PVC
Tabel
2.1
keunggulan counter-rotating twin extruder
Karena
kita mengetahui PVC adalah material yang tidak stabil dalam keadaan panas, maka
untuk proses ini memerlukan screw dengan kedalaman chanel yang lebih, sedikit
bahkan tidak ada zona matering sama sekalo, bahan di lapisi dengan hard chrom,
ujung screw berbentuk kerucut menghindari material tertahan. Diameter screw
berfariasi antara 30mm sampai dengan140mm. L/D rasiao berfariasi antara 16 – 18
untuk counter rotating twin screw extruder, compression rasio berfariasi antara
1.5 – 2,2 : 1
Gambar 2.7 Diameter screw
w=Flight Width(~0.1 D) W=Pitch (1.0d)
H=Flight Diameter(HF~0.1D) δ=FlightTip/barrel
Clearance (0.001C)
HF/Hm=Comprission Rasio (2-4)ⱷ= Helix Angle (17.70)
Gambar
2.8
Geometri screw
Gambar
2.9
Gap dari screw
Kepala mixing/mixing element daerah metering pada
screw standar tidak mempunyai pencampuran yang baik. Aliran lapisan-lapisan
halus plastik berjalan secara tetap pada dalm screw. Sehingga jika ada lapisan
yang tidak sama tidak akan bercampur dengan baik, kepala mixer dibuat pada screw
agar dapat mencampur antara lapisan tersebut sehingga lebih merata dan homogen.
Pin Mixer (Dupon Mixer) adalah sample mixer yang menggunakan pin dengan gesekan
rendah, alat ini mudah dipasang pada screw yang ada untuk eningkatkan
performance dari screw.
Gambar
2.10
Dupon mixer
Type lain dari Mixer adalah Maddock (Union Crabide)
dan Egan, mixer jenis ini beroperasi pada lelehan materialdengan gaya gesek
tinggi sehingga dapat lebih sempurnapencampurannya. Mixer maddock cara kerja
operasi seperti screw type barrier, putarannya mengakibatkan material bergerak
maju dan tertekan sehingga membantu material lebih homogen
Gambar
2.11
Maddock mixer
2.1.3 Barrel
Gambar
2.13 Barrel
Barrel terdiri beberapa bagian yaitu:
1. Barrel
heating system
Gambar 2.14 barrel
heating system
2. Barrel
cooling element
Barrel cooling element adalah
system pendingin barrel
3. Barrel
vacuum system
Gambar
2.15 barrel vacuum system
4. Barrel
temperature control system
Barrel temperature control system
adalah system yang mengatur temperature dari barrel
Gambar 2.16 Barrel
temperature control system
2.1.4
Dies
Dies biasa di sebut juga sebagai cetakan, tipe dies
ada bermacam-macam tergantung material yang di gunakan, material jenis PVC
adalah bahan yang tidak stabil, maka dies untuk materil jenis PVC harus
memiliki alur yang sempurna. Spiral mandrel pada dies berguna untuk membagi
lelehan agar menjadi merata dan membantu lebih homogen sehingga aliran menjadi
lebih halus dan merata ke luar dies
Gambar
2.17 Dies
2.2
Mesin extrusi
Proses extrusi menggunakan mesin
extruder, Extruder adalah mesin yang berfungsi untuk menekan (mendorong)
material pipa yang telah di panaskan. Material pipa dipanaskan dan ditekan oleh
screw dan barrel menuju ke dies.
Gambar
2.18 Konstruksi mesin extruder
Komponen utama mesin
extruder yaitu:
1. Main
motor
Berfungsi sebagai sumber penggerak
Gambar 2.19 Main
motor
-
Motor AC 3 Fasa dengan merk “WEG”,IP
55,weight : 407 kg
-
Inventer merk ABB
Tabel 2.2
spesifikasi motor
2. Gear
box
Berfungsi sebagai penerus daya dan
mereduki putaran
Gambar 2.20
Gear box
3. Coupling
Berfungsi sebagai oenerus daya dari
gear box ke pressure box
4. Pressure
box
Berfungsi sebagai penerus daya dari
coupling ke screw
Gambar 2.21
Pressure box
5. Barrel
Barrel adalah rumah dari screw dan
berfungsi sebagai tempat pemanasan material
6. Screw
Berfungsi untuk mendorong material
yang telah dipanaskan menuju alat cetak(dies)
7. Dies
(cetakan)
Komponen pendukung mesin extruder:
1. Sistem
pelumasan (oil supply system)
2. Sistem
pengaturan kecepatan motor(regulating motor speed system)
3. Sistem
control temperatur barrel (barrel heating system)
4. Sistem
control temperatur screw (srew temperatur control system)
5. Sistem
vacuum barrel (barrel vacuum system)
2.3 PVC (polyvinyl chloride)
Polyvinyl
chloride itu merupakan jenis material thermoplastic, jenis plastik ini tidak memiliki
ikatan silangantar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear
atau bercabang. Jenis thermoplastic ini memiliki sifat-sifat khusus sebagai
berikut:
1. Tahan
air(water resistant)
3. Tangguh(toughness)
4. Fleksibel
5. Cukup
keras dan dapat di but kaku
6. Dapat
dibentuk ulang(di daur ulang)
7. Mudah
larut dalam pelarut yang sesuai
8. Memiliki
struktur linear/bercabang
Material thermoplastic jenis polyvinyl chloride
biasa di gunakan sebagai bahan dasar dari pipa air, pipa kabel listrik,pipa
plastic, botol deterjen, dan lain-lain. Sebagai bahan dasar utama pembuatan
pipa PVC material thermoplastic jenis polyvnyil chloride di tambahkan zat
adiktif untuk mendapatkan campuran yang homogen guna mendapatkan hasil produksi
pipa dengan kualitas terbaik.
Gambar
2.22 Material PVC
artikelnya mantap
BalasHapusBagus sangat menambah ilmu
BalasHapusKalau untuk membuat "Strapping belt" apa juga sama. Trims
BalasHapussaya mau bertanya, untuk pemanasan di mesin ekstrusi kira-kira berapa tinggi suhu yang digunakan?
BalasHapusTerimakasih mas,sangat membantu
BalasHapus